Task #8795
closedObat Virus Corona Telah Ditemukan, Negara +62 Sering Memakainya!
100%
Description
==================== Teks Hoaks ====================
Menyambut kabar baik sebelumnya mengenai prediksi bakal musnahnya virus
Corona pada Mei mendatang, dimana dua orang ahli dari Fakultas Kedokteran
Yong Loo Lin National University of Singapore, Asisten Profesor Jyoti Somani
dan Profesor Paul Ananth menyebut virus ini akan musnah dengan sendirinya.
Justeru, para ahli di China akhirnya berhasil menemukan obat virus corona
ini yang disinyalir bakal menyembuhkan penyakit yang udah menyebar di
negaranya.
Yang cukup mengejutkan, obat Virus Corona yang ditemukan ini ternyata sering
dipakai di Indonesia.
Yap, setelah ribuan orang tumbang akibat wabah virus corona, akhirnya para
ahli di Tiongkok menemukan penangkalnya.
Lewat uji klinis yang dilakukan para ahli, mereka akhirnya menemukan sebuah
obat yang dirasa efektif untuk menon-aktifkan penyebaran virus Corona, yaitu
Chloroquine Phosphate.
Senyawa ini, di Indonesia lebih dikenal sebagai obat antimalaria.
Chloroquine adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria,
atau mengobati penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk yang terinfeksi
parasit.
Nah, melansir dari Xinhua, menurut Sun Yanrong, wakil kepala Pusat Nasional
Nasional Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, dalam konferensi pers mengatakan bahwa para ilmuwan "dengan suara
bulat" menyarankan bahwa obat tersebut bisa dimasukkan dalam versi
berikutnya dari pedoman pengobatan dan diterapkan dalam uji klinis yang
lebih luas sesegera mungkin.
Chloroquine Phosphate sendiri rupanya sudah digunakan selama lebih dari 70
tahun.
Sun Yanrong menambahkan jika obat tersebut sudah dilakukan beberapa skrining
uji coba di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi
Guangdong China Selatan dan Provinsi Hunan di China tengah.
Hasil dari uji klinis tersebut obat Chloroquine Phosphate telah menunjukkan
kemanjuran yang cukup baik.
Dalam uji coba, kelompok pasien yang telah menggunakan obat sudah
menunjukkan indikator yang lebih baik daripada kelompok paralel mereka.
Beberapa tandanya yakni berkurangnya demam, peningkatan gambar pada CT
paru-paru, dan persentase pasien yang menjadi negatif dalam tes asam nukleat
virus.
"Pasien yang menggunakan obat juga membutuhkan waktu yang lebih singkat
untuk pulih," tambahnya kepada Xinhua.
Pasien 100 persen sehat lagi
Sun memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat
di rumah sakit empat hari setelah menunjukkan gejala virus corona.
Memblokir infeksi
Tim ahli, yang dipimpin oleh Zhong Nanshan, seorang spesialis pernapasan
terkemuka dan seorang akademisi dari Chinese Academy of Engineering, sepakat
bahwa Chloroquine Phosphate dapat digunakan untuk merawat lebih banyak
pasien COVID-19, kata Sun.
Percobaan 'in vitro' sebelumnya menunjukkan bahwa itu dapat memblokir
infeksi virus dengan mengubah nilai keasaman dan kebasaan di dalam sel dan
menghalau reseptor virus corona SARS.
Selain itu, juga menunjukkan aktivitas untuk memodulasi kekebalan tubuh,
yang dapat meningkatkan efek antivirus 'in vivo' dan didistribusikan secara
luas di seluruh tubuh, termasuk paru-paru, setelah pemberian secara oral.
===================== Pesan =======================
Ini hoax?
====================================================
Category: kompas
====================================================
Files
Updated by Riza Dwi over 4 years ago , visible to Amirhutabarat8 Hutabarat (amirhutabarat8@gmail.com) from Amir Hutabarat
- Status changed from Open to Closed
- Assignee changed from Anonymous to Riza Dwi
- % Done changed from 0 to 100
[BERITA] Perkembangan Chloroquine Untuk Obat COVID-19
Sebelumnya, dalam sebuah konferensi pers pada 20 Februari, Kepala Perawatan Klinis Dalam Program Keadaan Darurat WHO , Janet Diaz mengatakan, chloroquine belum terbukti efektif mengobati COVID-19.
“Chloroquine, belum ada bukti bahwa itu adalah obat yang efektif saat ini,” kata Janet Diaz. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa “sampai saat ini, tidak ada vaksin dan tidak ada obat antivirus khusus untuk mencegah atau mengobati COVID-19”.
Pernyataan Janet Diaz ini dimuat di file Coronavirus Disease (COVID-19) Press Conference milik WHO pada tanggal 20 Februari 2020.
Chloroquine merupakan obat anti malaria yang telah digunakan selama sekitar 70 tahun. Obat ini merupakan kandidat potensial untuk obat SARS-CoV-2, atau yang lebih kita kenal dengan virus corona, virus penyebab COVID-19. Obat ini tampaknya dapat memblokir virus dengan mengikat diri ke sel manusia dan masuk untuk mereplikasi. Obat ini juga merangsang kekebalan tubuh.
selengkapnya di https://turnbackhoax.id/2020/03/21/berita-perkembangan-chloroquine-untuk-obat-covid-19/
Also available in: Atom PDF Tracking page