Task #5286
closedBerita yg diviralkan via whatsapp yg berpotensi memecah NKRI
100%
Description
==================== Teks Hoaks ====================
NKRI DARURAT
Salah satu alasan bersandarnya kapal perang Australia dan US di Tanjung
Priok, serta kapal Perancis super canggih di Tanjung Perak Surabaya secara
tidak langsung adalah "psywar power" sekutu dan NATO terhadap RRC dengan
para pengusaha Cina yang telah membentengi rezim JKW, karena mereka paham
Pemilu kali ini syarat kecurangan yang ditunggangi kepentingan RRC untuk
menguasai geopolitik kawasan Asia Tenggara setelah menguasai Srilanka,
Maldives, Pakistan, Cambodia, dan Malaysia yang kemudian melawan balik
dibawah kepemimpinan Mahathir, namun nilai Indonesia bagi RRC adalah Top
Rank di antara tersebut di atas, karena keberhasilan mereka menguasai laut
Cina Selatan akan terganggu bila Selat Malaka sebagai jalur utama OBOR (One
Belt One Road) tidak bisa dikuasai Cina, maka demi strategi geopolitiknya
RRC harus menguasa Indonesia.
Melihat rezim pro Cina yang berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan
Pemilu curang. Maka kedatangan kapal perang yang tergabung dalam NATO
dimaksud untuk mengantisipasi keadaan ini. Termasuk mendaratkan Pesawat
tempur NATO di Aceh, yang mengartikan bahwa kapal perang induknya tidak jauh
jauh-jauh dari sana, yang pangkalannya memang berada di Singapura. Ada
kemungkinan, apabila KPU nekat memenangkan JKW maka Aceh dan wilayah
Sumatera lainnya atau provinsi Indonesia yang menang suara Prabowo secara
besar, akan memerdekakan diri dengan dukungan NATO, karena JKW tidak punya
legitimasi untuk memimpin di 26 propinsi yang menolak dia terpilih kembali,
suatu alasan yang sama juga digunakan oleh kubu JKW di 2014 jika mereka
kalah wilayah Timur indonesia akan menuntut merdeka.
Mudah dipahami, bahwa konflik internal NKRI sudah bukan lagi antara Prabowo
vs "JKW", tetapi perang antara kebatilan dan kebenaran, perang antara kaum
DUNGU dan Kaum Akal Sehat, yang diwarnai perebutan Geopolitik.
Di level geopolitik terjadi pertarungan antara sekutu (NATO) vc CHINA.
Karena projek OBOR itu bahaya bukan saja untuk Indonesia, tapi untuk Sekutu
juga. Ada kemungkinan Sekutu dan NATO tidak peduli dengan bentuk Indonesia
atau NKRI, sehingga mereka akan membiarkan dan mempersilahkan Cina ambil
Jateng, Jatim dan Bali tapi wilayah lain, terutama kawasan yang bersisian
dengan Selat Malaka akan dirangsang untuk memisahkan diri dan merdeka karena
Rezim JKW tidak lagi memiliki legitimasi untuk memimpinnya.
Selama daerah yang akan dimerdekakan itu mau jadi proxy sekutu di perang
Laut Cina Selatan (karena perebutan selat Melaka merupakan bom waktu yang
akan memicu perang LCS). Kondisi ini akan memicu kesadaran atas kesenjangan
yang dirasakan oleh penduduk luar Jawa yang selama ini dianak-tirikan karena
selalu kalah suara dari penduduk mayoritas yang ada di Jawa sehingga seluruh
pembangunan berada di pulau Jawa termasuk pendidikan terbaik, industri dan
infrastruktur.
Tuntutan pemisahan diri yang sedikit mengendur dengan adanya otonomi daerah
akan kembali marak. Penguasaan asing atas tanah Jawa lebih mudah dilakukan
karena Liberalisme sudah lebih dominan, termasuk pesantren dan ulama semisal
Ulil Absar, Muhtadi sang jagoan quick qount ala JKW serta Agil Sirad, sedang
di daerah sepanjang Selat Melaka Islamnya relatif masih tradisional namun
relatif miskin, sehingga lebih sulit ditundukkan dan sekaligus menjadi lawan
tangguh liberalisme (Asing) dan komunisme (Aseng). Perlawanan mereka nampak
jelas dengan kalah telaknya JKW di kawasan tersebut.
Dulu di jaman Soekarno dan Soeharto mereka paham potensi perpecahan ini,
sehingga mereka ikhlas mengalah, hal sama juga dilakukan Prabowo di tahun
2014. Tapi melihat pertarungan Geopolitik saat ini, bila JKW selaku proxy
Cina dibiarkan berlanjut maka kolateral damage-nya akan sangat parah dari
sebelumnya karena NKRI akan dijajah Cina!! Berbeda dengan kolonial maupun
imperialis Barat, yang umumnya hanya mengirim tenaga ahli ekspatriat sedang
China akan menguras seluruh pekerjaan mulai dari atas sampai tenaga kuli.
Sehingga akan menguras kering NKRI ini.
Polisi tukar menukar pendidikan dengan China. Kader PDIP berangkat ke China.
Polisi mengimport senjata kombatan dari Austria legal tapi diam-diam dengan
alasan untuk mengamankan Papua dan Poso yang kemudian disita Militer di
bawah pimpinan pimpinan Gatot yang tidak diinfo tentang ini. Karena
melanggar UU senjata tersebut dititipkan ke Militer. Belakangan, senjata
tersebut dikembalikan ke Polisi!
Dan HARI INI Polisi menembaki mesjid dan markas FPI dan membunuh umat dengan
pakaian militer dan mirip kombatan. Mereka berwajah China dari foto yang
diperoleh. Adakah mereka ini jelmaan angkatan ke 5 yang pernah populer
ditahun 65 yang terdiri dari buruh dan tani yang dipersenjatai dengan
senjata China merk Chung. Disusupkan ke Polisi sebagai alternatif bagi
menguasai RI dan mengubahnya menjadi protektorat China. Berita sebelumnya
sebanyak 106 Jenderal Purnawirawan TNI berkumpul di hotel Mahakam Jakarta.
Mereka mendukung Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat dan akan turun ke jalan
di tanggal 22 Mei 2019 mendahului pengumuman yang akan dilakukan KPU di
tanggal 25 Mei 2019. Tetapi KPU mengumumkan di tanggal 21 Mei 2019 agar
gerakan kedaulatan rakyat di tgl 22 Mei ini dapat dikategorikan sebagai
perbuatan melanggar UU dan dicap sebagai makar lalu "di-Tianamen-kan" alias
dibunuh habis!!
Menurut ketentuan UU begitu tiga hari sesudah pengumuman KPU dan tidak ada
gugatan maka JKW akan resmi dilantik, maka pihak Prabowo terpaksa juga
mengadukannya ke MK walaupun tahu akan kalah hanya sebagai usaha "buying
time". Menyusul pertemuan 106 orang mantan Jenderal di atas salah satu di
antara mantan Danjend Kopassus, yaitu Mayjen (Purn) Soenarko ditangkap
karena menyelundupkan senjata melalui Aceh menjelang aksi 22 Mei 2019. Yang
dituduhkan diselundupkan adalah senjata tempur standard NATO.
Soenarko merupakan purnawirawan TNI AD lulusan AKABRI pada 1978. Pria
kelahiran Medan, 1 Desember 1953, adalah mantan DAN Komando Pasukan Khusus
(Kopassus) Grup 1 yang berkarir disana begitu lulus dari AKABRI. Soenarko
lama bertugas di Kodam Aceh. Adakah hubungan antara mendarat daruratnya
pesawat tempur NATO di Aceh karena cuaca buruk.
Kesimpulan sementara, kondisi kita sekarang dalam keadaan Darurat!!
Kekuasaan Asing dan Aseng sedang berlaga dalam memperebutkan ruang
geostrategis menuju perang LCS baik perang dingin asimetri atau proxy war
maupun panas kombatan. Kita tidak memiliki pimpinan yang qualified dan
berwawasan luas dan istiqomah.
Kita saat ini tidak tahu mana lawan dan mana kawan di tataran elit. Penduduk
seperti buih tidak dapat disatukan menjadi kekuatan. Hanya Allah SWT serta
petunjuk Para Ulama yang dapat dijadikan pegangan.
Jaga sahabat-sahabat, kerabat dan jaga keluarga. Selalu berserah diri pada
Allah.
===================== Pesan =======================
Berita hoax yg diviralkan via whatsapp yg sangat berbahaya karena
berpotensi memecah persatuan bangsa.
Mohon dapat di hentikan atau diblokir
====================================================
Category: kompas
====================================================
Files
Also available in: Atom PDF Tracking page