Project

Profile

Help

Task #17419

closed

VAKSINASI PRESIDEN HARUS DIULANG DAN HATI-HATI DENGAN VAKSINASI

Added by Muhammad Reza Herfi (reza.hansamu@gmail.com) from Muhammad Reza Herfi almost 4 years ago. Updated almost 4 years ago.

Status:
Closed
Priority:
Normal
Assignee:
Category:
-
Start date:
01/15/2021
Due date:
% Done:

100%

Estimated time:
Company:
Muhammad Reza Herfi
Contact person:
Muhammad Reza Herfi
Additional contact persons:
-

Description

VAKSINASI PRESIDEN HARUS DIULANG DAN HATI-HATI DENGAN VAKSINASI

Bismillaahirrohmaanirrohiim,

Cirebon Indonesia, 14 Januari 2021

Kepada

Yth : Presiden Republik Indonesia

Ir. H. Joko Widodo

Di tempat

Salam Vaksinasi,

Hari ini, saya melihat anda divaksinasi. Setelah melihat berkali-kali video
itu dan berdiskusi dengan para dokter serta para perawat senior, maka saya
menyimpulkan bahwa vaksinasi yang anda lakukan adalah gagal. Atau anda
belum divaksinasi. Alasannya adalah

Injeksi vaksin Sinovac, harusnya intramuskular ( menembus otot). Untuk itu,
penyuntikkan harus lah dilakukan dengan tegak lurus (90 derajat). Dan
memakai jarum suntik untuk ukuran volume minimal 3 cc ( spuit 3cc ). Tetapi
yang menyuntik anda tadi siang memakai spuit 1cc dan tidak tegak lurus 90
derajat. Hal tersebut menyebabkan vaksin tidak menembus otot sehingga tidak
masuk kedalam darah. Suntikan vaksin yang dilakukan pada anda tadi siang
hanyalah sampai di kulit ( intrakutan ) atau dibawah kulit ( sub kutan ).
Dan itu berarti vaksin tidak masuk ke darah.

Pabrik vaksin Sinovac telah membuat zat vaksin tersebut, hanya bisa masuk
ke darah bila disuntikkan dengan cara intramuskular. Penyuntikkan dikulit
i(ntrakutan) atau dibawah kulit ( subkutan) tidak akan menyebabkan vaksin
tersebut masuk ke dalam darah. Kalaupun dapat masuk, hanyalah sedikit
sekali. Lain halnya bila vaksin atau obat itu di desain untuk tidak
disuntikkan secara intramuskular. Misalnya menyuntikkan insulin. Injeksi
insulin harus dilakukan secara subkutan.

Selain itu, setelah menonton berkali-kali, saya melihat bahwa masih ada
vsksin yang tertinggal pada spuit tersebut. Atau tidak seluruh vaksin
disuntikkan.

Satu orang lagi, yang saya lihat menjalani vaksinasi adalah Raffi Ahmad.
Penyuntikkan dengan sudut 90 derajat sudah benar. Dan vaksin dalam spuit
telah habis dikeluarkan semuanya. Tetapi karena yang digunakan spuit 1cc,
maka sudah pasti spuit tersebut tidak dapat menembus otot Raffi Ahmad. Atau
Raffi Ahmad pun harus mengulang vaksinasi COVID-19 seperti juga anda.

Bapak Presiden RI yang terhormat,

Dengan dasar apa yang dituliskan diatas, wajib bagi anda untuk secepatnya
divaksin lagi. Sebab vaksin Sinovac mewajibkan diulanginya suntikan vaksin
setelah 1 Bulan suntikan pertama. Atau harus dua kali suntikan vaksin,
supaya timbul respon imunitas dari tubuh. Dengan diulanginya vaksinasi yang
gagal hari ini, maka jelas bagi anda, kapan lagi jadwal vaksinasi yang ke
dua. Hal itu sangat penting bagi anda, bila memang anda meyakini bahwa
vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Sinovac, memang bermanfaat untuk terhindar
dari serangan COVID-19.

Bapak Presiden RI yang terhormat,

Contoh teladan seperti yang saya tuliskan diatas, diharapkan akan menambah
semangat dan kepercayaan bawahan anda serta seluruh rakyat Indonesia akan
manfaat vaksinasi COVID-19.

Pada akhirnya demi rasa kasih sesama manusia dan untuk tidak dimurkai Tuhan
sebagai orang-orang yang menyembunyikan ilmunya, maka saya menasihatkan
anda untuk mengecek rapid antibody sebelum mengulang vaksin yang gagal itu.
Hal itu untuk mencegah terjadinya reaksi Antibody Dependent Enhacement( ADE
). Dimana bila hal itu terjadi, maka virus-virus mati yang berada dalam
vaksin Sinovac itu, akan dengan mudah masuk kedalam sel-sel organ penting
anda ( jantung,otak,ginjal ). Dan bila itu terjadi maka bisa saja
menyebabkan kerusakan organ-organ vital tersebut bahkan kematian. Betapapun
para ahli mengatakan kemungkinan untuk terjadinya reaksi ADE akibat
vaksinasi Sinovac adalah kecil. Pada pandangan saya,tidak ada salahnya bila
seseorang yang mampu, untuk melakukan cek rapid antibody sebelum dilakukan
vaksinasi Sinovac. Bila rapid Antibody negatif, maka aman untuk
divaksinasi. Tetapi bila positif sebaiknya batalkan vaksinasi Sinovac itu.
Karena seperti surat yang pernah saya kirimkan dulu kepada anda, bahwa
vaksin Sinovac adalah vaksin terlemah dalam menimbulkan respon imunitas
dari 10 vaksin unggulan WHO. Maka tanpa disuntikkan vaksin Sinovac pun
tidaklah masalah. Karena kita telah mempunyai antibody terhadap virus
COVID-19 itu ( rapid test antibody positif ).

Saran saya yang lain lagi adalah cukuplah anda 3x saja menjadi contoh
sebagai orang pertama yang disuntik vaksin ( 1x gagal, 1x mengulang
kegagalan dan 1x lagi booster, 1 bulan setelah suntikan mengulang
kegagalan itu ).

Kenapa hal tersebut saya katakan ?.

Karena, vaksinasi COVID-19 harus dilakukan booster berulang kali.
Disebabkan, berdasarkan penelitian, respon imunitas yang dihasilkan akibat
vaksinasi COVID-19, paling lama adalah 3-4 Bulan. Dan maksimal adalah 6
Bulan. Karena itulah vaksinasi COVID-19 harus diulang-ulang terus. Minimal
2x dalam 1 Tahun.

Mengulang-ulang vaksinasi ( entah sampai kapan) selain menyebabkan
kemungkinan ADE seperti yang saya tuliskan diatas, juga dapat menyebabkan
kemungkinan masuknya virus mati ( Sinovac dan Sinopharm ) atau bagian
protein dari virus tersebut ( seperti vaksin-vaksin lainnya ) untuk masuk
kedalam sel-sel organ dalam kita ( jantung, usus, ginjal, mata, pembuluh
darah, dsb ) Hal itu dapat terjadi karena sebagian besar sel-sel organ
dalam kita mempunyai enzim ACE2 pada permukaan membran nya. Dan enzim
tersebut memudahkan virus hidup COVID-19, virus mati atau bagian protein
COVID-19 itu, untuk masuk ke sel organ-organ penting kita. Dan bila itu
terjadi, reaksi yang berbahaya yang menyebabkan cacatnya organ-organ
tersebut dapat terjadi. Sebagai seorang Presiden, anda harus diselamatkan
terlebih dahulu ketimbang bawahan atau rakyat anda. Itulah alasan kenapa
saya menyarankan cukuplah 3x saja anda menjadi orang yang pertama kali
disuntik vaksin Sinovac.

Demikian surat saya. Bila surat ini penting menurut anda, maka silakan
menyebarluaskannya pada bawahan anda dan seluruh rakyat Indonesia. Termasuk
juga MUI. Fatwa haram, wajib, atau makruh, tentang vaksinasi COVID-19
beserta booster-boosternya harus dikatakan juga. Bukan hanya halal dan suci
saja.

Salam Vaksinasi

dr. Taufiq Muhibbuddin Waly Sp.PD.


Files

20210115_085535.jpg (165 KB) 20210115_085535.jpg Anonymous, 01/15/2021 03:08 AM
20210115_085651.jpg (273 KB) 20210115_085651.jpg Anonymous, 01/15/2021 03:08 AM
20210115_085620.jpg (251 KB) 20210115_085620.jpg Anonymous, 01/15/2021 03:08 AM
20210115_085716.jpg (286 KB) 20210115_085716.jpg Anonymous, 01/15/2021 03:08 AM
20210115_085752.jpg (276 KB) 20210115_085752.jpg Anonymous, 01/15/2021 03:08 AM

Also available in: Atom PDF Tracking page