CekFakta - Kalimasada

Request for fact check about

Beberapa hari ini, saya merasakan sulit buang air kecil. Sebetulnya, sudah cukup lama. Tapi yang sangat terasa adalah sekitar satu pekan terakhir ini. Malam hari, sering buang air kecil. Bahkan bisa sampai 5 kali. Kalau buang air kecil, terasa sangat sakit (seperti ada penghalang), dan suuulit sekali. Kalau ingin buang air kecil, sulit sekali di tahan. Bahkan beberapa kali, belum sampai kamar mandi/toilet, sdh pipis (netes) duluan. Hanya bisa berpikir, kena apa ya. Tadi pagi, sempat mengamati air kecing, ternyata keruh dan sekali lagi, sakit sekali. Setelah coba cari informasi di internet, ternyata itu adalah salah satu gejala penyakit ”batu kandung kemih”. Teringat, beberapa waktu lalu, dan juga pernah menengok tetangga yang harus masuk rumah sakit. Teringat tetangga, yang pernah cerita bahwa daun “KIJI BELING” ada manfaatnya untuk yang sakit batu kandung kemih. Juga teringat, salah satu tendik, kebetulan dulu saat saya masih menjadi KAJUR, bahwa beliaunya menderita “batu kandung kemih”, yang akhirnya saya sarankan untuk minum daun KIJI BELING, yang telah direbus dan di minum. Daunnya, bisa meminta ke tetangga saya di Jln Bunga Srigading dalam. Maka pergilah, staf tendik kami ke tetangga untuk minta daun KIJI BELING tersebut. Setelah beberapa hari berikutnya, saya tanya, katanya batunya keluar bersamaan dengan air pipis. Saat itu, saya hanya setengah percaya saja, karena belum mengalami. Dan buktinya tidak ditunjukkan ke saya.
Tadi pagi, saya bersama keluarga membatalkan, acara pagi, pergi ke alun alun Batu, untuk makan ketan pupuk, Tempe tebal goreng kering, dan kopi hitam nikmat, karena saya yang mempunyai permasalahan ini. Iastri yang membatalkan, karena takut kalau dalam perjalanan, tidak bisa “ngempet pipis”. Sekitar jam 10.30 tadi pagi, saya pergi ke tetangga, minta daun KIJI BELING sebanyak 7 lembar (ganjil menurut beliau nya). Saya minta 7 lembar daunnya. Sampai di rumah, daun tersebut dibersih kan oleh istri, dan dua gelas air dimasak beserta daun tersebut, dengan menggunakan tempat dari Stainless steel, dengan api yang paling kecil. Tidak boleh menggunakan aluminium, karena bisa beracun (kata tetangga tersebut). Masuk akal juga, karena aluminium nya yang merupakan logam (Pak Dokter dan paramedis yang sangat tahu tentang ini). Menjelang adzan dhuhur, maka air tinggal sekitar separonya. Terus diambil, dan di tuang ke gelas besar. Benar juga, air tinggal separo lebih sedikit.
Sebelum berangkat ke mushola, sholat dhuhur, air rebusan tersebut saya minum ¾ nya. Hal ini, karena airnya masih panas. Setelah selesai, dan pulang dari mushola, air saya habiskan. Setelah itu, terasa sakit lagi, dan ingin buang air kecil.
Ke kamar mandi. Kencing saat awal, air bening. Tiba tiba, sakit sekali, dan juga tiba tiba, keluarlah batu yang cukup besar. Alhamdulillah, Puji Syukur. Foto dibawah. Setelah itu, kencing lumayan lancar, dan disarankan minum air putih agak banyak, untuk pembersihan. Alhamdulillah, saat ini sudah mulai membaik. Itulah pengalaman saya pribadi.
Malang, 16 Oktober 2021
Adi Susilo

Click or copy-paste the url below in your browser to notify or invalidate the request.

Invalidate Request: https://kalimasada-1.turnbackhoax.id/menu-kalimasada/process.php?invalidate=61305

Notify Requesters: https://kalimasada-1.turnbackhoax.id/menu-kalimasada/process.php?notify=61305

From Cekfakta Kalimasada Whatsapp.