Project

Profile

Help

Task #59353

closed

Usai Jokowi The King Of Lip Service Muncul Panggilan Revolusi Indonesia 2021 dari PB...

Added by Harry Sufehmi over 2 years ago. Updated over 2 years ago.

Status:
Closed
Priority:
Normal
Assignee:
-
Start date:
07/26/2021
Due date:
% Done:

0%

Estimated time:
Company:
-
Contact person:
-
Additional contact persons:
-

Description

Request for fact check about

Usai “Jokowi: The King Of Lip Service”, Muncul Panggilan “Revolusi Indonesia 2021” dari PB HMI‼️
👍 ✊ ✊ 👊🏻 💪

Seruan untuk melakukan Revolusi Indonesia 2021 telah didengungkan Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO, Affandi Ismail.

Seruan ini sendiri bertujuan untuk mengajak masyarakat objektif dan independen dalam melihat situasi bangsa dan negara yang sedang mengalami keterpurukan multidimensi.

Keterpurukan itu ditandai dengan utang luar negeri telah mencapai Rp 6.500 triliun, kemiskinan yang kian meningkat, hingga nasib pendidikan yang tidak jelas.

Dijelaskan Affandi Ismail bahwa keterpurukan bukan baru terjadi di saat pandemi, tapi sejak Presiden Joko Widodo memimpin di tahun 2014.

“Jadi sebenarnya bukan baru terjadi karena pandemi. Tapi sebenarnya sudah terjadi dan tercatat, kalau mau objektif dan jujur, sejak Jokowi memimpin 2014,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (29/6).

Atas alasan itu, dia yakin kepercayaan publik akan menurun sekalipun pemerintah memiliki banyak dalih untuk menyatakan Indonesia dalam keadaan aman.

Sebagai solusi, Presiden Joko Widodo harus ksatria menanggalkan jabatan yang diemban saat ini dan

“Jadi menurut saya, 7 tahun Pak Jokowi memimpin sudah cukup. Pak Jokowi gentlemen saja, kalau tidak sanggup lebih baik mundur. Ngapain bertahan kalau hanya menambah derita rakyat,” ujarnya.

Affandi mengurai bahwa HMI sebagai organisasi yang terus mengawal keberlangsungan bangsa dan negara mengajak rakyat dan elemen perubahan untuk ikut dalam panggilan revolusi ini.

Menurutnya semua elemen harus bersatu melawan oligarki politk dan konglomerasi asing yang menguasai negara.

Penerbitan menerbitkan poster “Jokowi: The King Of Lip Service” dari BEM UI, sambungnya harus menjadi momentum. Apalagi, eskalasi di kalangan mahasiswa seluruh Indonesia juga sudah meningkat.

“HMI harus bersama BEM, buruh, petani, elemen kampus dan yang merasa memiliki Indonesia bersatu. Saya kira memang negara sudah dikuasai asing, terbentuk oligarki politik, dinasti politik, dan konglomerasi asing yang menghegemoni.
👉🏻https://t.co/n3BjPp8q9G

Ketum HMI: Pak Jokowi Gentlemen Saja, Ngapain Bertahan Kalau Hanya Menambah Derita Rakyat‼️
👉🏻https://t.co/5Q2u92cxOP

Belum rampung polemik unggahan “Jokowi: The King Of Lip Service” dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), publik kembali dikejutkan dengan poster dari Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO, Affandi Ismail. Poster kali ini berisi seruan untuk menyudahi kepemimpinan Presiden Joko Widodo, judulnya “HMI Bersama Rakyat Memanggil Revolusi Indonesia 2021”.

Dalam yang dilengkapi gambar Affandi Ismail mengenakan atribut HMI itu juga tertulis “Jokowi Harus Turun. Rakyat Berdaulat, Bentuk Pemerintahan Sementara, Selamatkan Demokrasi Indonesia Untuk Indonesia Menang”.

Kepada Kantor Berita Politik RMOL, Affandi mengajak masyarakat untuk objektif dan independen melihat situasi bangsa dan negara yang sedang mengalami keterpurukan multidimensi. Di mana utang luar negeri telah mencapai Rp 6.500 triliun, kemiskinan kian meningkat, hingga nasib pendidikan yang tidak jelas.

“Yang sebenarnya bukan baru terjadi karena pandemi. Tapi sebenarnya sudah terjadi dan tercatat, kalau mau objektif dan jujur, sejak Jokowi memimpin 2014,” ujarnya sesaat lalu, Selasa (29/6).

Pemerintah, sambungnya, tentu punya dalih untuk mengatakan Indonesia dalam keadaan aman. Tapi fakta yang terjadi membuat kepercayaan publik secara konsisten menurun.

“Jadi menurut saya, 7 tahun Pak Jokowi memimpin sudah cukup. Terutama karena beban negara yang luar biasa dan mengalami keterpurukan,” urainya.

Di satu sisi, Affandi meminta Presiden Joko Widodo bersikap ksatria dan menunjukkan jiwa negarawan dengan menyatakan mundur.

“Kalau tidak sanggup lebih baik mundur daripada bertahan tapi menambah derita rakyat,” tutupnya. (*)

Click or copy-paste the url below in your browser to notify or invalidate the request.

Invalidate Request: https://kalimasada-1.turnbackhoax.id/menu-kalimasada/process.php?invalidate=45981

Notify Requesters: https://kalimasada-1.turnbackhoax.id/menu-kalimasada/process.php?notify=45981

From Cekfakta Kalimasada Whatsapp.

Actions #1

Updated by Harry Sufehmi over 2 years ago

  • Status changed from Open to Closed

Also available in: Atom PDF Tracking page