Project

Profile

Help

Task #53470

closed

Pengadilan New Nuremberg 2021Sebuah tim yang terdiri lebih dari 1.000 pengacara top dan lebih dari...

Added by Harry Sufehmi almost 3 years ago. Updated over 2 years ago.

Status:
Closed
Priority:
Normal
Assignee:
-
Start date:
07/15/2021
Due date:
% Done:

0%

Estimated time:
Company:
-
Contact person:
-
Additional contact persons:
-

Description

Request for fact check about

Pengadilan New Nuremberg 2021

Sebuah tim yang terdiri lebih dari 1.000 pengacara top dan lebih dari 10.000 pakar medis yang dipimpin oleh Pengacara HAM dari Jerman yaitu DR. Reiner Fuellmich telah memulai proses hukum terhadap CDC (Center for Disease Control and Prevention), WHO (World Health Organisation) & Davos Group atas tuduhan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan (Crimes Against Humanity). Fuellmich dan timnya mempresentasikan tentang kesalahan penggunaan tes PCR sebagai penentu kasus Covid-19 dan adanya perintah terhadap para dokter untuk memberi label kematian sebagai kematian akibat Covid-19. Padahal fakta yang yang sesungguhnya adalah kematian karena penyakit komorbid (dengan kata lain " di-covid-kan "). Ini jelas-jelas suatu penipuan.

Tes PCR sejatinya tidak pernah dirancang untuk mendeteksi patogen. Tes PCR juga telah terbukti 100% salah atau tidak akurat pada cycle 35. Semua tes PCR yang diawasi oleh CDC ditetapkan pada cycle 37 hingga 45. CDC mengakui bahwa tes apapun yang lebih dari 28 cycle, hasilnya tidak dapat diterima dan tidak dapat diandalkan untuk dinyatakan sebagai kasus positif. Dengan argumen ini saja maka dapat membatalkan lebih dari 90% kasus dugaan covid atau "infeksi" yang dilacak dengan penggunaan alat tes yang salah ini.

Selain tes PCR yang cacat dan sertifikat kematian yang palsu, kasus penggunaan vaksin "eksperimental" atau masih dalam tahap "percobaan" itu sendiri juga jelas-jelas melanggar Pasal 32 Konvensi Jenewa.

Berdasarkan Pasal 32 Konvensi Jenewa-IV Tahun 1949, dinyatakan bahwa “mutilasi dan eksperimen medis atau ilmiah yang tidak diharuskan oleh perawatan medis dari orang yang dilindungi” adalah dilarang. Menurut Pasal 147, melakukan percobaan biologis pada orang yang dilindungi merupakan pelanggaran berat atas konvensi ini.

Vaksin "eksperimental" melanggar semua poin dari 10 Kode Nuremberg yang dapat membawa implikasi berupa hukuman mati bagi mereka yang berusaha melanggar Hukum Internasional ini.

"Vaksin" Covid-19 telah gagal memenuhi lima persyaratan berikut untuk dapat dianggap sebagai vaksin, baik menurut definisi "percobaan" maupun definisi percobaan medis, yaitu :

1. Memberikan kekebalan terhadap virus

Apa yang diklaim sebagai "vaksin" ini sesungguhnya adalah terapi gen yang tidak memberikan kekebalan terhadap Covid-19. Meski diklaim dapat mengurangi gejala, namun dari data yang anda saat ini ternyata 60% dari pasien yang sudah mendapatkan vaksinasi tahap kedua justru membutuhkan perawatan darurat (emergency response) atau perawatan intensif di ICU dengan kasus terinfeksi Covid-19.

2. Melindungi penerima agar tidak terkena virus

Faktanya terapi gen atau yang diklaim sebagai vaksin ini tidak memberikan kekebalan, dan meski dengan vaksinasi tahap kedua pun seseorang masih dapat terinfeksi dan menyebarkan virus.

3. Mengurangi kematian akibat infeksi virus

Faktanya terapi gen atau yang diklaim sebagai vaksin ini tidak mengurangi kematian akibat infeksi. Orang yang telah menerima vaksinasi tahap kedua dan masih dapat terinfeksi Covid-19 pun juga tetap meninggal.

4. Mengurangi sirkulasi virus

Faktanya, terapi gen atau yang diklaim sebagai vaksin ini masih memungkinkan penyebaran virus karena tidak memberikan kekebalan terhadap virus.

5. Mengurangi penularan virus

Faktanya terapi gen atau yang diklaim sebagai vaksin ini masih memungkinkan penularan virus karena memang tidak memberikan kekebalan terhadap virus.

Pelanggaran Kode Nuremberg yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Kode Nuremberg # 1: Persetujuan Sukarela itu Penting

Tidak ada seorang pun yang boleh dipaksa untuk melakukan percobaan medis tanpa persetujuan sukarela dari dirinya sendiri. Tapi faktanya, banyak sekali media, politisi, dan orang-orang non-medis yang justru menyuruh orang lain untuk menerima atau mengikuti suntikan vaksin eksperimen ini. Mereka tidak memberikan informasi mengenai efek samping atau bahaya dari terapi gen ini. Yang anda dengar dari mereka hanyalah kalimat seperti : " aman dan efektif " dan " manfaat lebih besar daripada risikonya." Negara-negara bahkan menggunakan taktik penguncian wilayah (lockdown), paksaan (coercion), dan ancaman (intimidation) untuk memaksa orang menggunakan vaksin ini atau melarang orang-orang untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat bebas dengan dalih mereka harus memamtuhi aturan wajib memiliki Paspor Vaksin atau Tiket Hijau. Selama persidangan Nuremberg pertama yang terjadi pada 75 tahun yang lalu, media massa bahkan dituntut dan anggotanya dihukum mati karena berbohong kepada publik, bersama dengan banyak dokter dan anggota-anggota NAZI yang dinyatakan bersalah atas Kejahatan Terhadap Kemanusiaan.

Kode Nuremberg # 2: Menghasilkan Hasil yang Bermanfaat yang Tidak Dapat Dicapai atau Diperoleh Dengan Cara Lain

Seperti yang telah disebutkan di atas, terapi gen yang diklaim sebagai vaksin covid-19 ternyata tidak memenuhi kriteria sebagai vaksin dan tidak menawarkan kekebalan terhadap virus. Faktanya ada sangat banyak metode atau cara perawatan medis lainnya yang dapat memberikan hasil bermanfaat untuk melawan Covid, seperti misalnya penggunaan Ivermectin, Vitamin D, Vitamin C, Zinc, Herbal, meditasi, dan beragam cara lainnya untuk meningkatan sistem kekebalan tubuh terhadap flu dan pilek.

Kode Nuremberg # 3: Mendasarkan Eksperimen pada Hasil Eksperimen Pendahuluan Yang Dilakukan pada Hewan dan memperhatikan Sejarah Alami Penyakit

Alih-alih melakukan eksperimen pendahuluan pada hewan percobaan, para perancang terapi gen yang diklaim sebagai vaksin ini justru langsung melakukan uji coba pada manusia. Dalam sebuah penelitian m-RNA yang digunakan oleh Pfizer - yaitu sebuah studi tentang mRNA pada rhesus monyet macaques menggunakan BNT162b2 m-RNA, ternyata ditemukan fakta bahwa dalam penelitian tersebut semua monyet yang diteliti mengalami peradangan pada paru-paru. Tetapi para peneliti hanya menganggap risikonya rendah karena ini adalah monyet muda yang sehat dari usia 2-4 tahun. Israel telah menggunakan vaksin Pfizer dan Pengadilan Hukum Internasional telah menerima klaim bahwa 80% penerima vaksin tersebut mengalami peradangan paru karena disuntik dengan terapi gen yang disebut sebagi vaksin ini. Terlepas dari perkembangan yang mengkhawatirkan ini, Pfizer justru terus mengembangkan m-RNA mereka untuk Covid-19 tanpa melalui pengujian yang memadai terlebih dahulu pada hewan percobaan.

Kode Nuremberg # 4: Hindari Semua Penderitaan dan Cedera yang Tidak Perlu

Sejak peluncuran percobaan dan terdaftar dibawah sistem pelaporan efek samping vaksin yaitu sistem VAERS yang ada di CDC, lebih dari 4.000 kematian dan 50.000 cedera akibat vaksin telah dilaporkan di Amerika. Di Uni Eropa sendiri lebih dari 7.000 kematian dan 365.000 cedera akibat vaksin telah dilaporkan. Ini adalah pelanggaran yang serius terhadap kode ini.

Kode Nuremberg # 5: Tidak Ada Eksperimen yang Harus Dilakukan jika Ada Alasan untuk Berpikir bahwa Cedera atau Kematian Akan Terjadi

Lihat poin # 4. Berdasarkan data medis berbasis fakta, terapi gen yang disebut sebagai vaksin ini justru telah menyebabkan kematian dan cedera. Penelitian sebelumnya tentang m-RNA juga menunjukkan beberapa risiko yang telah diabaikan untuk percobaan terapi gen saat ini. Sebuah studi pada tahun 2002 tentang protein spike SARS-CoV-1 menunjukkan bahwa hal itu telah menyebabkan peradangan, imunopatologi, pembekuan darah, dan menghambat ekspresi Angiotensin 2. Eksperimen ini justru memaksa tubuh untuk memproduksi protein spike yang mewarisi semua risiko ini.

Kode Nuremberg # 6: Risiko Tidak Boleh Melebihi Manfaatnya (Madharatnya Tidak Boleh Lebih Besar Dari Maslahatnya)

Faktanya, Covid-19 memiliki tingkat pemulihan/kesembuhan 98-99%. Sedangkan cedera akibat vaksin, kematian dan efek samping yang merugikan dari terapi gen atau vaksin m-RNA jauh melebihi risiko ini. Penggunaan vaksin yang dilarang untuk penggunaan pertanian oleh AS dan UE karena studi Marek Chicken yang menunjukkan adanya 'virus panas' dan varian baru yang muncul, membuat penyakit ini semakin mematikan. Namun, hal ini telah diabaikan oleh CDC untuk digunakan pada manusia karena mengetahui sepenuhnya risiko varian baru yang lebih mematikan muncul dari vaksinasi. Meski CDC sangat menyadari bahwa penggunaan vaksin yang memfasilitasi munculnya strain baru yang lebih berbahaya, namun terkait penggunaan pada manusia, mereka justru telah mengabaikan hal ini.

Kode Nuremberg # 7: Persiapan Harus Dilakukan Terlebih Dahulu Untuk Mengantisipasi Kemungkinan Cedera, Cacat atau Kematian

Untuk hal ini justru tidak ada persiapan yang dilakukan. Terapi gen yang disebut sebagai vaksin ini malah melewatkan fase uji coba pada hewan terlebih dahulu. Perusahaan-perusahaan farmasi yang melakukan uji klinis pada manusia sampai tahap 3 prosesnya belum akan selesai hingga tahun 2022/2023. Sementara vaksin ini telah disetujui untuk digunakan hanya dengan dasar Persetujuan Untuk Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization) dan dipaksakan pada publik yang salah informasi (misinformed). Vaksin ini samasekali TIDAK disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration).

Kode Nuremberg # 8: Eksperimen Harus Dilakukan oleh Orang yang Memiliki Kualifikasi Ilmiah

Politisi, media, dan aktor yang mengklaim bahwa ini adalah vaksin yang aman dan efektif, samaseklai tidak memenuhi syarat Kode Nuremberg #8 ini. Ingat, Propaganda bukanlah ilmu kedokteran. Banyak gerai ritel seperti Walmart & pusat vaksin drive-through yang tidak memenuhi syarat untuk memberikan terapi gen atau vaksin medis eksperimental justru melakukan hal ini kepada masyarakat yang kurang informasi.

Kode Nuremberg # 9: Siapapun Harus Memiliki Kebebasan untuk Mengakhiri Eksperimen Setiap Saat

Meskipun ada protes dari lebih 85.000 dokter, perawat, ahli virologi dan ahli epidemiologi, percobaan ini ternyata belum berakhir juga. Faktanya, saat ini banyak upaya untuk mengubah undang-undang untuk memaksa kepatuhan terhadap vaksinasi. Ini termasuk vaksinasi wajib dan paksa. Pembaruan vaksinasi direncanakan untuk diberikan setiap 6 bulan tanpa ada pertimbangan apapun atas meningkatnya jumlah kematian dan cedera yang telah disebabkan oleh eksperimen ini. Suntikan 'pembaruan' ini juga akan diberikan tanpa uji klinis apapun. Semoga Pengadilan Nuremberg yang baru ini akan dapat mengakhiri kejahatan terhadap kemanusiaan ini.

Kode Nuremberg # 10: Ilmuwan Harus Mengakhiri Eksperimen Kapan Saja jika Ada Kemungkinan Penyebabnya Yang Mengakibatkan Cedera atau Kematian

Jelas dalam data pelaporan statistik bahwa eksperimen ini mengakibatkan kematian dan cedera. Meski begitu, semua politisi, perusahaan obat, dan mereka yang disebut pakar justru tidak berusaha untuk menghentikan eksperimen terapi gen ini agar tidak membahayakan publik yang salah informasi (misinformed).

Lantas apa yang dapat anda lakukan untuk membantu mengakhiri kejahatan terhadap kemanusiaan ini ? Bagikan informasi ini. Mintalah pertanggungjawaban politisi, media, dokter, dan perawat anda. Jelaskan pada mereka bahwa jika mereka terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan ini, mereka juga tidak bisa mengelak dari tuntutan hukum. Artinya mereka harus tetap tunduk pada undang-undang yang ditetapkan dalam Konvensi Jenewa dan Kode Nuremberg. Dan itu artinya mereka dapat dituntut, diadili, dinyatakan bersalah, dan dihukum mati. Saat ini proses hukum sedang berjalan, bukti-bukti telah dikumpulkan dan banyak ahli yang terus membunyikan alarm tanda bahaya atas terapi gen yang disebut vaksin covid-19 ini.

Kunjungi situs web Komite Covid di tautan berikut ini :

Komite Covid

Dan jika anda telah terdampak oleh kejahatan terhadap kemanusiaan ini, segera laporkan kejadian, orang-orang yang terlibat, dan nyatakan sedetail mungkin kasus yang anda alami ke situs web berikut :

Whistle Blower

Kejahatan terhadap kemanusiaan jelas mempengaruhi dan berdampak kepada kita semua. kejahatan terhadap kemanusiaan adalah kejahatan terhadap anda, anak-anak anda, orang tua anda, kakek-nenek anda, komunitas anda dan negara anda serta masa depan anda. Apakah anda masih diam saja dan tidak peduli ?

Untuk melihat video asli pernyataan DR. Reiner Fuellmich terkait persidangan Nuremberg 2021 silakan ikuti tautan berikut ini :

Video DR. Reiner Fuellmich

Click or copy-paste the url below in your browser to notify or invalidate the request.

Invalidate Request: https://kalimasada-1.turnbackhoax.id/menu-kalimasada/process.php?invalidate=40155

Notify Requesters: https://kalimasada-1.turnbackhoax.id/menu-kalimasada/process.php?notify=40155

From Cekfakta Kalimasada Whatsapp.

Actions #1

Updated by Harry Sufehmi over 2 years ago

  • Status changed from Open to Closed

Also available in: Atom PDF Tracking page