Project

Profile

Help

Task #146010

closed

[wa] BismilahSEBELAS KESALAHAN YANG BANYAK DILAKUKAN KAUM MUSLIMIN SAAT BERZIARAH KUBUR By Berik Said ...

Added by Harry Sufehmi about 2 months ago. Updated 29 days ago.

Status:
Closed
Priority:
Normal
Assignee:
-
Start date:
07/20/2024
Due date:
% Done:

0%

Estimated time:
Company:
-
Contact person:
-
Additional contact persons:
-

Description

Request for fact check about

Bismilah
SEBELAS KESALAHAN YANG BANYAK DILAKUKAN KAUM MUSLIMIN SAAT BERZIARAH KUBUR
By: Berik Said

PERTAMA
Tidak Berupaya Mempelajari Terlebih Dahulu Petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Khususnya Dalam Ziarah Kubur

Padahal semestinya kaum muslimin wajib mempelajari sunnah terkait ziarah kubur agat tidak terjatuh dlan kebid’ahan dan kesyirikan.

Adapun beberapa dalil mengapa kita harus mempelajari sunnah Nabi shollalloohu ‘alayhi wa sallam khusunya terkait adab dan hukum-hukum saat ziarah kubur adalah beberapa dalil berikut:

Dalil Pertama
Allah Ta’ala berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ.
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kamu (umat Islam)."
(QS. Al-Ahzab: 21)

Dalil kedua
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ.
"Barangsiapa membuat perkara baru dalam urusan kami ini yang perkara tersebut bukan berasal darinya, maka amalan itu tertolak".
*HSR. Bukhari (2697) dan Muslim (1718)

KEDUA
Tidak Berupaya Meluruskan Niat Saat Ziarah

Padahal seorang muslim harus mengikhlas segala niatnya khusunya saat berziarah kubur ikhlas karena Allah semata.
Dianata dalil atas hal ini adalah :

Dalil Pertama
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء.
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus."
(QS. Al-Bayyinah: 5)

Dalil Kedua
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ.

“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat.“
*HSR. Bukhari (1) dan Muslim (1907)

Dalil Ketiga
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلَ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ.
"Sesungguhnya Allah tak akan menerima dari semua jenis amalan kecuali (yang disertai niat) murni untuk-Nya dan untuk mencari wajah-Nya.“
*HR. Nasa’i (3140). Kata Al Albani rahimahullah dalam Ahkaamul Janaa’iz (hal.70): ‘Sanadnya jayyid/baik’]

KETIGA
Tidak Memahami Bahwa Diantara Tujuan Ziarah Kubur Terpenting Adalah MENGINGAT KEMATIAN.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ.
“Berziarah kuburlah kalian karena ia dapat mengingatkan engkau pada kematian.“
*HSR. Muslim (876); Abu Dawud (3234) dan lain-lain]

KEEMPAT
Tidak memahami Bahwa Diantara Tujuan Terpenting Ziarah Kubur lainnya Adalah SEBAGAI PENGINGAT AKAN KEHIDUPAN AKHERAT

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
زوروا القبورَ فإنها تُذكِّرُكم الآخرةَ.
“Berziarah kuburlah kalian karena ia dapat mengingatkan engkau pada kehidupan akhirat.“
*HR. Ibnu Majah (1569), Nasa’i (2034)' dan lain-lain. Kata Syaikh bin Baaz rahimahullah dalam Fatawa Nur a’ala Darb XIV:462: ‘tsabit/kokoh’; kata Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jaami’ (3577) : ‘Shahih’]

KELIMA
Ziarah Kubur Namun Tak Membuat Hati Si Peziarah Menjadi Lembut, dan Tak Membuat Air MATANYA Berlinang Karena Ingat Akan Kematian dan Kehidupan Akherat

Yang lebih parah adalah TERTAWA TERBAHAK-BAHAK SAAT MENGANTAR JENAZAH ATAU SAAT BERADA DI PEKUBURAN !

Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ألَا فَزُورُوهَا فإِنَّها تُرِقُّ القلْبَ ، وتُدْمِعُ العينَ ، وتُذَكِّرُ الآخِرَةَ.
"Sekarang ketahuilah, hendaknya kalian berziarah kubur. Karena ia dapat melembutkan hati, membuat air mata berlinang, serta mengingatkan kalian akan kehidupan akhirat.“
*HR. Hakim (1393), Ahmad no.13487 dan lain-lain. Kata Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jaami’ (4584): shahih]

KEENAM
Melakukan Kebid’ahan atau Kesyirikan Saat Ziarah Kubur

Seperti membaca surat tertentu saat memasuki kuburan, membaca surat Yasin di kuburan, dan lain-lain
Ini semua adalah BID’AH, karena tak pernah dicontohkan Nabi shollalloohu ‘alayhi wa sallam, juga tak pernah diamalkan para salafush sholih.
(Dan ana sudah lama membuat tulisan khusus sekitar pernyataan para ulama tentang hukum membaca Al Qur'an di kuburan, dan tulisan ini sudah lama ana share di berbagai postingan ana di semua medsos ana).

Terlebih-lebih meminta minta kepada penghuni kubur, maka ini bahkan masuk katagori SYIRKUL AKBAR, wa na’uudzu billaahi min dzaalik …

KETUJUH
Menentu-nentukan Adanya Hari Utama Untuk Ziarah Kubur.

Ziarah kubur DISUNNAHKAN KAPANPUN KITA ADA WAKTU LUANG.

Adapun menganggap ada hari utama ziarah kubur, seperti malam atau hari Jum’at, atau saat menjelang datangnya bulan Romadhon, atau saat menjelang hari raya, maka kesemuanya ini adalah BID’AH !

Syaikh Bin Baaz rohimahulloh memastikan perkara pengkhususan hari yang dianggap utama untuk ziarah kubur sebagai TIDAK MEMILIKI SUMBER (DARI SUNNAH).
(Lihat lengkapnya di https://binbaz.org.sa/fatwas/11607/)

KEDELAPAN
Tidak Melapaskan Sandal/Sepatu Saat Memasuki Pekuburan

Padahal semestinya seorang muslim saat akan memasuki pekuburan hendaklah ia melepaskan alas kakinya, kecuali jika darurat, seperti di area kuburan itu banyak duri yang bisa melukai kaki, atau tanah yang dipijak terlalu panas dsb.

Basyir bin Ma’bad yang lebih dikenal dengan Basyir Ibnu Khashasiyah radhiallahu ‘anhu mengisahkan:
بينما هوَ يمشي إذا حانَت منهُ نظرةٌ فإذا هو برجُلٍ يمشي بينَ القبورِ عليهِ نعلانِ فقالَ : يا صاحبَ السِّبتيَّتينِ ويحَكَ ألقِ سبتيَّتيكَ . فنظرَ فلمَّا عرفَ الرَّجلُ رسولَ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ خلعَ نعليهِ فرمى بِهِما.
“Pada suatu waktu saya berjalan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba beliau melihat orang yang berjalan di area pemakaman dalam keadaan memakai alas kakinya (sandal). maka (segera beliau menegurnya) dengan berkata: “Wahai orang yang mengenakan sandal CELAKA ENGKAU, LEPASKAN SANDALMU!" Orang tersebut lantas menengok, dan ketika ia tahu bahwa yang menegur adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia segera mencopot sandalnya“.
[HR. Abu Dawud no.3230 dan lain-lain. Kata Syaikh Muqbil rahimahullah dalam as Shahihul Musnad no.188: shahih]

Menjelaskan hadits di atas, maka berkata Muhammad bin Al ‘Azhim Al Aabadi rahimahullah:
وَفِي ذَلِكَ دَلِيلٌ عَلَى أَنَّهُ لَا يَجُوزُ الْمَشْيُ بَيْنَ الْقُبُورِ بِالنَّعْلَيْنِ.
“Dalam hadits ini terkandung suatu dalil, bahwasanya tidak diperbolehkan berjalan dengan mengenakan alas kaki diantara kuburan”.
(‘Aunul Ma’bud [IX:37])

KESEMBILAN
Tidak Mengucapkan Salam Saat Memasuki Pekuburan Kaum Muslimin.

Padahal seorang muslim semestinya mengucapkan salam saat akan memasuki pekuburan kaum muslimin.

Redaksi Do’a Salam yang Shohih yang Dibaca Saat Akan Memasuki Pemakaman Kaum Muslimin.

Redaksi pertama,
Bersumber dari Aisyah radhiallahu ‘anha, marfu’:
السلامُ على أهلِ الدِّيارِ من المؤمنين والمسلمين ويرحم اللهُ المستقدمين منا والمُستأخِرين . وإنا ، إن شاء اللهُ ، بكم لَلاحقونَ.
“Assalaamu’alaikum ‘alaa Ahlid diyaar minal mu’mininna wal muslimiina, wa yarhamullaahu mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin, wa innaa insyaa Allaahu bikum laahiquun“ (keselamatan atas (kalian) wahai penghuni kubur dari kalangan kaum mukminin dan muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang kemudian. Dan insya Allah kami akan menyusul kalian)“.
*HSR. Muslim (974)

Redaksi kedua
Bersumber dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, marfu’:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ.
“Assalaamu ‘alaikum daaro qowmin mu’miniin, wa innaa insyaa Allaahu bikum laahiquun “(keselamatan untuk kalian, wahai penghuni rumah kaum mukiminin. Kami insyaaAllah akan menyusul kalian)".
*HSR. Muslim (249), dan lain-lain.

KESEPULUH
Tidak Mendo'akan Kebaikan untuk Kaum Muslimin yang Telah Wafat.

Aisyah radhiallahu ‘anha bercerita:
أنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كان يخرُجُ إلى البقيعِ ، فيدعو لهم ، فسألتْهُ عائشةُ عن ذلِكَ ؟ فقال: إِنَّي أُمْرْتُ أن أدعوَ لهم.
"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar ke Baqi, lalu beliau mendo'akan mereka. Maka Aisyah radhiallahu ‘anha menanyakan hal tersebut kepada beliau. Lalu beliau menjawab: “Sesungguhnya aku diperintahkan untuk mendo'akan mereka”.
[HR. Ahmad (26026); Kata Al Albani rahimahullah dalam Ahkaamul Janaa’iz (hal.239): 'Sanadnya shahih atas syarat Bukhari dan Muslim']

Catatan, ingat, di sini yang disunnahkan adalah MENDO'AKAN kaum muslimin yang telah wafat, bukan membacakan ayat Al-Quran di kuburan.

KESEBELAS
Meletakkan BUNGA-BUNGAAN DI ATAS MAKAM, BAIK SAAT AWAL PEMAKANAN JENAZAH MAUPUN SAAT ZIARAH KUBUR SETELAHNYA

Tak disunnahkan sama sekali hal ini.

Adapun peristiwa Nabi shollalloohu alayhi wa sallam dulu oernah meletakkan pelepah kurma di kuburan dua shlabatnya, maka itu adalah PERISTIWA INSIDENTAL DAN KHUSUSIYYAH NABI shollalloohu alayhi wa sallam SAJA.

Karena saat itu Nabi shollalloohu 'alayhi wa sallam DIPERDENGARKAN SUARA ADZAB ORANG YANG SEDANG DISIKSA KUBUR, dan saat itulah beliau meletakkan pelepah kurma dengan berharap selalgi pelepah kurma itu belum kering, maka dua orang yang sedang diadzab kubur itu akan diringankan adzabnya.

Makanya TIDAK SEMUA KUBUR SAAT ITU OLEH NABI shollalloohu 'alayhi wa sallam DILETAKKAN PELEPAH KURMA ATAU DAUN APAPUN !

Andai ini sunnah, tentu kuburan semua sahabat rodhialloohu 'anhum akan diperlakukan seperti itu.

Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin.

Click or copy-paste the url below in your browser to notify or invalidate the request.

Invalidate Request: https://kalimasada-1.turnbackhoax.id/menu-kalimasada/process.php?invalidate=111751

Notify Requesters: https://kalimasada-1.turnbackhoax.id/menu-kalimasada/process.php?notify=111751

From Cekfakta Kalimasada Whatsapp.

Actions #1

Updated by Harry Sufehmi 29 days ago

  • Status changed from Open to Closed

Also available in: Atom PDF Tracking page