Project

Profile

Help

Task #1373

closed

TurnBackHoax "Masuk kategori apakah penyebaran postingan wa berikut"

Added by Harry Sufehmi about 5 years ago. Updated almost 4 years ago.

Status:
Closed
Priority:
Normal
Assignee:
Category:
-
Start date:
03/23/2019
Due date:
% Done:

0%

Estimated time:
Company:
yuniaamelia@yahoo.com
Contact person:
Yuniaamelia
Additional contact persons:
-

Description

From: Nia <>
Subject: Masuk kategori apakah penyebaran postingan wa berikut

Pesan dari Pelapor:

Kontak ini sudah terlalu sering share hal hal negatif

======
Isi Hoax :

DARURAT PRESIDEN

Oleh : Nadya Valose

Persoalan wajibnya Prabowo menjadi Presiden 2019-2024 ini bukanlah
persoalan remeh temeh. Bukan persoalan klasik demokrasi atau sebatas
ritual pemilu biasa.

Prabowo Presiden adalah kebutuhan bangsa dan negara yang mutlak,
bukan cuma mendesak, tapi juga emergency.

Bahkan boleh dibilang Prabowo Presiden adalah bentuk lain dari
Kemerdekaan Ketiga Republik ini setelah 17 Agustus 1945 dan 30
September 1965

Memang betul, ini bukan persoalan biasa. Ini kegentingan kedaulatan
Republik Indonesia
.
Ini pertarungan tegak runtuhnya masa depan Republik ini.
Kenyataan sesungguhnya memang semencekam itulah realitanya.

Sederet bukti dengan sangat gamblang bisa di sajikan secara terbuka
satu persatu. Tapi sebelum bukti, cobalah gunakan sensitivitas rasa,
insting dan nalar.

Jika binatang saja cukup mengandalkan insting dapat mengetahui bahwa
bahaya ada beberapa langkah dihadapannya, apalagi manusia
sebagai
mahluk yang jauh lebih sempurna dari binatang.

Dengan "rasa", tentu rakyat semua bisa merasakan. Bukan cuma beban
ekonomi saja yang dirasakan semakin sulit, tapi juga keadilan hukum
yang dirasa begitu tumpul terhadap rakyat kecil, penegak hukum yang
menjadi alat kekuasaan, aparatur pemerintah yang partisan, penguasaan
asing yang semakin masif, persekusi terhadap oposisi yang semakin
brutal.

Itu semua bisa di filter lewat rasa. Sementara insting rakyat pun tak
mungkin bisu

Berangkat dari "rasa", mustahil insting rakyat tak merespon adanya
ancaman kedaulatan.

Bagaimana mungkin insting tak bekerja ketika dalam waktu yang begitu
singkat tiba-tiba ada eksodus besar-besaran pendatang komunis ilegal
dari negeri cina berdatangan

Generasi hari ini memang tak pernah mengalami datangnya puluhan ribu
serdadu yang di bawa dalam misi dagang VOC Belanda.
Tapi sejarah mengabadikan momen-momen itu.

Sikap rakyat yang merasa tak ada persoalan bahkan diuntungkan dengan
eksodus bule-bule VOC Belanda itulah yang menjadi penyebab rakyat
terjajah hingga 350 tahun lamanya.

Hari ini memang bukan seperti zaman 350 tahun yang silam, dimana
alat-alat perang harus di angkut berton-ton lewat kapal besar.

Di zaman ini cukup seribu saja operator dan mekanik "Drone" (pesawat
tanpa awak)
Cina yang disusupkan masuk ke dalam negeri, sudah cukup
untuk mengendalikan ratusan ribu "drone bermuatan peledak" yang di
kirim dari jarak jauh untuk menghancurkan alutista pertahanan militer
Indonesia.

Jadi tak seperti di zaman abad ke-18 yang perlu ratusan kapal dan
serdadu berbaris bererot macam jemuran rusunawa. Di zaman teknologi
modern ini, senjata tempur semua dikendalikan 'by remote' terkoneksi
lewat satelit.

Jadi jika insting tak mampu membaca kedaulatan negeri ini diujung
tanduk, maka bangsa ini macam anak kambing yang tak sadar masuk dalam
lingkaran kawanan singa lapar.

Kalau seribu mekanik dan operator "Drone" Komunis China saja sudah
mampu melumpuhkan pertahanan dan peralatan alutista militer negara
target, bagaimana jika satu juta orang yang di dalamnya juga termasuk
ahli Chemical, Nuclear Weapons expert, Electric Robot expert,
Satellite expert, Hacker, biological weapons expert, Intelligent,
Elite and Special Forces (Pasukan khusus/elit), death squads (pasukan
bunuh diri), dan lain sebagainya ..?

Apa tidak rontok seluruh pertahanan negara ini ? Masih dianggap
sepele ?
Atau mau tunggu terbukti terjadi dulu baru mau percaya ?
Sudah terlambat kawan ..!!.

Nah, setelah rasa dan insting rakyat bekerja, saatnya sekarang mari
kita gunakan nalar.

Berdasarkan sensus penduduk (SP) tahun 2010, warga negara yang mengaku
keturunan Cina hanya sebesar 2.832.510 orang, atau hanya berjumlah
1,20% dari total penduduk Indonesia sebesar 236.728.379 orang; dengan
menempati peringkat 18.

Padahal,
berdasarkan sumber Perpustakaan Universitas Ohio tahun 2000, jumlah
orang Cina di Indonesia sudah mencapai 7.310.000 jiwa dengan menempati
peringkat ke 3 setelah suku Jawa dan Sunda.
Jumlah ini merupakan komunitas etnis Cina yang terbesar yang berada
di luar Tiongkok.

Jika 5 tahun kebelakang pemerintahan berjalan saat ini tidak mampu
mencegah eksodus besar-besaran etnis Cina Komunis ilegal asal
Tiongkok, tak terbayangkan, berapa banyak jumlah etnis Cina Komunis di
Indonesia hari ini.

Masihkah akal sehat tidak mampu memahami bahwa 2019 nanti rakyat
Indonesia sejatinya mengalami "Darurat Presiden" ..?

Renungkan dan camkan, bagaimana nasib masa depan anda semua dan
kedaulatan negara ini jika jari-jari anda salah memilih di Pemilu 17
April 2019 mendatang.

#salam_ akal sehat

- Pegiat Akal Sehat -

VIRALKAN AGAR BANGSA TAK MEMELIHARA BEBAL...!

--
This e-mail was sent from a contact form on TurnBackHoax
(https://www.turnbackhoax.id/lapor-hoax/)


Files

Actions #1

Updated by Riza Dwi almost 4 years ago

  • Status changed from Open to Closed
  • Assignee set to Riza Dwi

Also available in: Atom PDF Tracking page